PELATIHAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAMAN POHON KELAPA
Pohon kelapa merupakan pohon penghidupan bagi industri gula kelapa, karena bahan baku gula kelapa berasal dari nira yang disadap dari pohon kelapa. Kegiatan menderes (menyadap) nira biasanya dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi hari antara jam 6 – 10 dan sore hari jam 16 -18. Menderes (menyadap) adalah proses pengambilan nira yang terdapat dalam Mayang atau di sebut Manggar (bakal buah yang akan menjadi kelapa), letaknya di pucuk pohon kelapa. Kegiatan menderes berarti memanjat pohon kelapa, ketinggian rata-rata 10 sampai 20 meter tiap pohonnya. Untuk menghasilkan nira yang banyak penderes harus memanjat antara 30 sampai 60 pohon tiap harinya.
Petani mulai mengeluhkan hasil sadapan nira kelapa, karena secara kuantitas dan kualitas produksi nira kelapa semakin menurun. Bila kuantitas dan kualitas hasil nira menurun, maka produktivitas gula kelapa menurun, akibatnya pendapatan petani penderes menurun, yakni penghasilan gula kelapa berkisar 3 sampai 6 kg per hari/per keluarga.
Persoalan menurunnya kualitas dan kuantitas produksi gula kelapa, menjadi perhatian dari Bank Indonesia Purwokerto yang saat ini sedang melaksanakan pilot proyek Klaster Industri Gula Kelapa di Kabupaten Banyumas. Kontinyutas ketersediaan bahan baku merupakan salah satu rantai nilai industri gula kelapa yang mendapat perhatian utama. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa rata-rata produktivitas tanaman kelapa berkisar antara 30 sampai 50% dari seharusnya. Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas pohon kelapa antara lain penggunaan bibit yang tidak berkualitas, belum tumbuhnya kesadaran memupuk tanaman dan tidak adanya peremajaan tanaman.
Sebagai langkah solusi Bank Indonesia dalam kegiatan klaster ini, pada hari Kamis 22 September 2011 telah dilaksanakan Pelatihan Peningkatan Produktivitas Tanaman Pohon Kelapa. Sebagai nara sumber Bapak Sutiarto,SP dari Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Banyumas. Peserta adalah seluruh anggota petani penderes kelapa Kelompok Legen Ardi Raharja desa Karanggintung Kecamatan Kemaranjen Kabupaten Banyumas yang berjumlah 67 orang.
Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan cara pemuliaan tanaman pohon kelapa, mulai dari pembibitan, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama penyakit dilanjutkan dengan praktek cara tanam dan pemeliharaan tanaman. Diharapkan setelah pelatihan ini, mengubah pola pikir dan budaya kerja petani yang tidak produktif menjadi budaya kerja produktif, menumbuhkan kesadaran dalam memuliakan tanaman pohon kelapa secara berkala, agar produktivitas nira pohon kelapa maksimal, sehingga akan meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan seluruh petani penderes kelapa.
Hari menjelang sore, pelatihan harus diakhiri, karena peserta pelatihan harus bersiap-siap menuju kebun masing-masing guna mengambil nira di sore hari. Kegiatan dibuka dan ditutup dengan yel..yel.. SEMANGAT..! SUKSES ...! MULIA...! YES...!
Hari menjelang sore, pelatihan harus diakhiri, karena peserta pelatihan harus bersiap-siap menuju kebun masing-masing guna mengambil nira di sore hari. Kegiatan dibuka dan ditutup dengan yel..yel.. SEMANGAT..! SUKSES ...! MULIA...! YES...!
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini Bank Indonesia, melalui dana BSR akan menghibahkan 1000 (seribu) bibit tanaman pohon kelapa unggul, yaitu bibit “Kelapa Genjah Enthok” kepada petani penderes kelapa kelompok Legen Ardi Raharja Desa Karanggintung, Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas. Kelapa genjah entok dipilih, karena pohonnya tidak terlalu tinggi yakni hanya 4-5 meter, sehingga memudahkan para petani dalam menderes nira kelapa, tidak perlu memanjat pohon dan petani lebih aman dari resiko kecelakaan jatuh dari pohon kelapa.
Menurut Srigito dari Dinperindagkop Banyumas yang telah melakukan uji coba menanam sejumlah pohon kelapa genjah enthok di Pandak Baturaden menjelaskan, bahwa setelah berusia 3-4 tahun pohon kelapa genjah enthok sudah bisa berbuah atau disadap niranya, hasil niranya lebih banyak. Setiap pohon kelapa bisa menghasilkan paling sedikit 5-6 liter nira per hari, kadar gula berkisar 15-29 persen, bila nira diolah menjadi 1 kg gula kelapa.
Seandainya satu petani memiliki 40 pohon, maka tiap hari bisa menghasilkan 40 kg gula kelapa, dengan harga saat ini Rp 6.500,- per kg, maka penghasilan petani berkisar Rp 240.000,- per hari. Sungguh peningkatan hasil yang luar biasa bagi petani penderes kelapa. Bandingkan penghasilan para penderes saat ini berkisar 5-8 kg gula kelapa perhari atau Rp 32.500,- sampai Rp 52.000,-. Ongkos produksi rata-rata Rp 20.000,-, sehingga pendapatan berkisar Rp 12.500,- sampai Rp 32.000,- per kepala keluarga.
Seandainya satu petani memiliki 40 pohon, maka tiap hari bisa menghasilkan 40 kg gula kelapa, dengan harga saat ini Rp 6.500,- per kg, maka penghasilan petani berkisar Rp 240.000,- per hari. Sungguh peningkatan hasil yang luar biasa bagi petani penderes kelapa. Bandingkan penghasilan para penderes saat ini berkisar 5-8 kg gula kelapa perhari atau Rp 32.500,- sampai Rp 52.000,-. Ongkos produksi rata-rata Rp 20.000,-, sehingga pendapatan berkisar Rp 12.500,- sampai Rp 32.000,- per kepala keluarga.
Semoga dengan semangat untuk melakukan perubahan, kedepan akan terjadi peningkatan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan bagi seluruh petani penderes kelapa di eks karesidenan Banyumas. Amiin.
13 komentar:
terimakasih sharenya ya pak. ganbatte kudasai ne.. ;)
wah pak, saya jadi inget waktu ke karanggintung baca post bapak ini, bagaimana kelanjutan kegiatan pelatihannya pak? kira-kira mahasiswa bisa ikut membantu tidak pak?
indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah perkebunan kelapa yang tersebar disetiap pulaunya.. sumber daya Alam yang melimpah seharusnya bisa dioptimalkan oleh SDM, namun sedikit sekali SDM yang tau caranya, oleh karna itu pelatihan menang dibutuhkan
lina Affifatusholihah-MS-10.22.180
pak hery banyak pengalaman di pelatihan2 yaa. kami sebagai mahasiswa juga pengen sekali sering mengikuti pelatihan2 semacam ini. namun sayang kebanyakan pelatihan membutuhkan dana :D
10.22.160
Pak, pelatihannya diadakan di Hamfara kalau bisa. disini kan banyak pohon kelapa.
sayang tidak dimanfaatkan.
BTW,,,kelapanya punya sapa ya??? hehe.
(10.22.188)
Pak mhn nomer atau alamat yg bisa dihubungi. terimkasi
Pak mhn nomer atau alamat yg bisa dihubungi. terimkasi
berapa harga cikal genjah entok?
aslm
assalamualaikum.wr.wb
nama : supiandi
nim : 12.22.237
prodi : manajemen syriah
assalamualaikum.wr.wb
nama : supiandi
nim : 12.22.237
prodi : manajemen syriah
subhanallah pak, ternyata kelapa tidak haya untuk menghasilkan buah akan tetapi bisa menghasilkan gula.
siip,...
hmm... kelapa memang tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat bangsa Indonesia ya..??
Posting Komentar