BERBAGI ITU INDAH DAN MEMBAHAGIAKAN

BERBAGI  ITU  INDAH DAN MEMBAHAGIAKAN

Dan hendaklah kamu saling  tolong-menolong  dalam kebaikan dan taqwa, dan janganlah tolong  menolong  dalam  perbuatan dosa dan kemungkaran (QS. Almaidah ayat 5)

Dalam sebuah riwayat Nabi pernah bersabda, sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.  Demikian juga seperti kata pepatah, orang yang berbahagia adalah yang merasa bahagia ketika membahagiakan orang lain. Orang yang sukses adalah orang  yang  mampu mengantarkan kesuksesan orang lain.

Dengan didasari keikhlasan, kita akan merasakan kebahagiaan menyusup relung hati saat kita bisa  menolong  dalam kebaikan, hidup kita bermanfaat  dan membahagiakan orang lain. Membagi  kebahagiaan  sebenarnya bukanlah hal yang sulit. Hal-hal kecil yang kadang  tidak kita sadari,  kadang  bisa mendatangkan kebahagiaan yang  besar bagi orang lain.

            Bahagia tak harus selalu diberikan dalam bentuk materi. Meskipun memang  tak dipungkiri,  banyak orang  yang  merasa bahagia saat diberikan sesuatu  yang bernilai materi,  misalnya  dihadiahi  barang,  diberi  uang, dan sebagainya. Perhatian dan ucapan terimakasih juga memiliki dampak besar dalam memberikan rasa bahagia kepada orang lain. Bukankah  hakikat setiap orang  ingin dihargai?

            Memberikan sesuatu  dengan ikhlas dan  tanpa pamrih,  selain diyakini mendatangkan pahala, juga memberikan kebahagiaan pada orang lain. Untuk membahagiakan orang lain, kita juga bisa melakukan berbagai hal yang  jarang dilakukan, atau melalui kejutan-kejutan manis  karena efek yang  dirasakan  akan lebih berkesan, baik kepada orang lain, juga kepada diri kita sendiri.

            Isteri tak selalu merasa bahagia dengan materi yang diberikan oleh suaminya. Namun perhatian dan kasih, akan jauh lebih membahagiakan. Berilah kejutan manis untuk sang isteri. Kejutan di hari lahir atau ulang tahun perkawinan, mungkin sudah biasa. Namun kejutan di hari biasa menjadi sangat istimewa.

            Di Sabtu pagi, suami bisa menyiapkan  sarapan dengan nampan yang dibawa kekamar tidur saat  istrinya belum bangun. Atau tiba-tiba sang suami belanja ke pasar dan memasak sendiri makan malam untuk mereka berdua.

            Seorang  anak pasti selalu berkeinginan untuk membahagiakan orang tuanya. Melalui jerih payah orang tua, anak bisa mencapai cita-citanya. Membahagiakan orang tua adalah hal yang paling  terpuji dan akan menjadi kebahagiaan yang  tak ternilai bagi sang anak. Namun kadang saat sudah mencapai kesuksesan, apalagi sudah berumah tangga, dengan segala kesibukannya sang anak  tak punya waktu untuk bersilaturahmi  pada orang tua.

            Ingatlah bahwa kasih orang tua sepanjang hayat, surga di bawah telapak kaki ibu. Mereka memang sudah merasa bahagia asal anak mereka bahagia. Mereka memang sudah merasa bahagia asal anak mereka sukses. Mereka sangat berbahagia bila menyaksikan anaknya menjadi sosok soleh dan solehah, yang   mengalir do’anya walau orang tua telah tiada. Tak ada orang tua yang menginginkan timbal balik dari anaknya kecuali  kesalehan, perhatian dan bakti.

            Semoga mengispirasi kita  semua untuk ikhlas berbagi dalam kebaikan taqwa, berbagi pengalaman dalam meraih keberhasilan, kesuksesan hidup  menyelesaikan tugas dan  pekerjaan, serta berbagi rezki dan peduli kepada siapa saja yang membutuhkan pertolongan.

Artikel Terkait

Posted in: Motivasi Bisnis