2012, Perbankan Syariah Jateng Diprediksi Tumbuh 36,08 Persen
Bank Indonesia (BI) menargetkan aset perbankan syariah di Jawa Tengah mencapai Rp 187,15 triliun atau tumbuh 36,08 persen pada akhir 2012. Aset ini pun diikuti dengan pertumbuhan di sektor pembiayaan yang ditarget tumbuh 54,92 persen yaitu mencapai Rp 156,84 triliun.
Kepala Biro Penelitian Peraturan Perbankan Syariah Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan, total aset perbankan syariah di November 2011 telah mencapai Rp 135,9 triliun. Jumlah tersebut telah digabung dengan aset Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang mencapai Rp 3,4 triliun.
Dibanding Desember 2010 jumlah tersebut naik dari jumlah total aset sebesar Rp 100,26 triliun. Dengan melihat perkembangan tersebut, BI optimis pertumbuhan perbankan syariah pada 2012 akan sama dengan 2011 dan tidak terpengaruh krisis global. Apalagi tahun depan BI mencatat akan ada 5-10 kantor cabang baru bank syariah di Jawa Tengah.
"Hingga November 2011 total aset perbankan syariah bisa mencapai Rp 135,62 triliun, dengan pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 107,12 triliun. Secara pesimisnya saja total aset bisa mencapai Rp 177,80 triliun atau jika optimistis bisa di atas Rp 205 triliun. Sementara DPK untuk pesimis bisa mebcapai Rp 156,84 triliun, jika optimis bisa mencapai Rp 181,60 triliun," ujarnya dalam Diseminasi Hasil penelitian Perbankan Syariah 2011 dan Outlook Perbankan Syariah 2012 di kantor Bank Indonesia Semarang, Selasa (27/12).
Menurut Ketua Asosisasi Perbankan Syariah Indonesia (Aspesindo) Semarang Indro Setiadji, potensi pertumbuhan perbankan syariah di Jateng masih sangat besar. Namun ada beberapa hal yang menjadi tantangan di antaranya bank syariah belum menjadi isu nasional, pemahaman masyarakat terhadap perbankan syariah yang belum optimal, pasar keuangan syariah yang belum berkembang, dan inovasi produk belum optimal.
"Infrastruktur atau jaringan perbankan syariah belum setara dengan perbankan konvensional. Kualitas sumber daya manusia juga perlu ditingkatkan sesuai permintaan industri perbankan syariah," tuturnya.
Sementara itu Dr Naili Farida dari Pusat Kajian Kebijakan dan Manajemen Publik Undip memaparkan, hasil penelitian yang melibatkan 1.000 responden di Jateng menyebutkan bahwa promosi perbankan syariah melalui telvisi, radio, dan internet perlu digencarkan lagi. Budaya menjadi faktor utama masyarakat untuk menggunakan jasa perbankan.
Suara Merdeka, 27 Desember 2011
10 komentar:
sadam mustopa (09.23.336)
sip pak!!
pakar perbankan syari’ah internasioanal pun antara lain Prof. Volker Nienhaus (Professor ekonomi dan Presiden Universitas Marburg Jerman) sendiri telah menilai bahwa perbankan syari’ah di Indonesia telah berkembang pesat termasuk pada aspek syari’ahnya.
semoga perbankan syari'ah dapat terus berkembang dan berjalan sesuai dengan syari'at islam.
amiin....
muhammad aunul haq (09.23.332)
perbankan syariah adalah solusi terbaik dari perbankan konvensional walaupun belum secara maksimal tetapi semoga menjadi perbankan yang syari'ah secara keseluruhan
Smoga perbankan syariah bisa terus berkembang,,
Dan masyarakat bisa berbondong2 beralih ke perbankan syariah.
Tapi, jangan sampai perbankan syariah, hanya dijadikan lebel saja, padahal didalamnya dan orang yang menggelutinya pun masih konvensional.
Nisa N H (10.23.385)
ke depannya semoga perbankan syariah di Indonesia umumnya dan di Jateng khususnya semakin baik, tdk hanya krn omset yg semakin besar, komposisi DPK yg smakin besar pula, srt proporsi u/ DPK yg smakin tinggi, ttp jg dukungn dr pemerintah pmerintah yg smakin mningkat dg adany kbijakan2 yg mndukung prBaikn perbankan syariah, kualitas SDM yg smakin mningkat, fasilitas" yg smakin lengkap & mmadai.
:) Rasinah Sari-KPS 2009 :)
IDA PURWATI(10.23.395)
menurut saya memunkinkan jika memang perbankan yariah berkembang pesat karena bisa dilihat juga pada tahunlalu bahwasanya masyarakat telah melirik bank2 syariah,tetapi sekarang pertanyaannya apakah bank2 syariah yang sekarang berkembang merupakan bank2 yg benar2 syariah ato hanya semacam label saja?? jika hanya merupakan label semat ini dpt menimbulkan kebohongan bagi publik.
sebagai seorang calon ekonom islam, kita harus dapat menemukan solusi terhadap masalah ekonomi yang ada saat ini ?
silvia gustianda (09.23.362)
semoga Perbankan Syariah jauh lebih baik dan semakin berkembang..
perbankan syariah bkn solusi hakiki.......
ROUDHOTUL 10.23.399
Posting Komentar