MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN CALON WIRAUSAHA
Hery Sasono
- Membangun Visi
Visi adalah suatu impian, cita-cita, idealisme dengan arah tertentu Visi bersifat individual, karena itu pula bersifat unik dan otonom. Dalam tingkatan yang paling ekstrim visi adalah imajinasi Anda sendiri. Dengan visi, seseorang anggota akan bergelora menggapai apa yang dicita-citakan. Seseorang entrepreneur yang potensial harus menanyakan kepada diri sendiri, “apa yang saya inginkan dalam kehidupan ini, tidak hanya sebatas dalam bidang financial tapi juga dalam kehidupan social, keluarga, dll. Para visioner tidak hanya memimpikan sesuatu tapi mereka hampIr mengalaminya dalam waktu yang riil (sehari-hari). Mimpi itu dialami, tapi visi harus dihidupkan (Roger Chartwright, 2003)
Visi bisnis adalah pendekatan bisnis yang berpusat pada konsumen. Contoh: Bill Gates yang kaya raya itu ternyata tidak pernah menetapkan tujuannya sebagai orang kaya yang terkenal, tapi visinya memupuk, menggerakkan dan mendayagunakan sumberdaya bisnisnya untuk memberikan pelayanan terbaik di bidang software computer.
- Membangun Komitmen
Komitmen berarti kerja keras dan suatu pendekatan bisnis yang selalu mempertimbangkan batas-batas. Seorang calon entrepreneur harus mempersiapkan diri agar selalu memperjuangkan komitmen terhadap visinya yang telah dicanangkan. Calon entrepreneur harus memegang komitmen baik disaat susah maupun senang. Komitmen ibarat bahan bakar yang diperlukan entrepreneur agar bisnis yang dikembangkan mampu mengatarkan perwujudan visi bisnisnya. Para entrepreneur sering digambarkan sebagai manusia yang bertipe A yakni orang yang cepat terbakar, mempertahankan mobilitas dirinya, harus terlibat, dan harus mengerjakan sesuatu. Sementara manusia yang bertipe B adalah mereka yang sukanya ongkang-ongkang kaki dan sulit membayangkan mereka akan menjadi seorang entrepreneur.
- Membangun Keyakinan/Kepercayaan Diri
Seorang entrepreneur percaya pada kemampuan dirinya sendiri. Kepercayaan diri mensyaratkan kesuksesan untuk bisa mempertahan-kannya. Dalam visi keseluruhan, serangkaian tujuan dapat ditentukan, kesuksesan dalam suatu bisnis akan menghasilkan kesuksesan-kesuksesan berikutnya dan begitu seterunya. Dengan cara ini kepercayaan diri dan keyakinan diri dapat dipupuk secara step by step.
Mengetahui keterbatasan-keterbatasan diri sendiri juga sangat penting. Ini tidak berarti bahwa seorang entrepreneur itu orang yang lemah dah harus mudah angkat tangan menangani suatu bisnis yang dia sendiri tidak memiliki sumberdaya yang cukup. Jika bisnis itu penting bagi visinya, ia akan berusaha semaksimal mungkin memperoleh kecakapan-kecakapan atau sumberdaya yang dibutuhkan atau menemukan seseorang yang dapat membantu.
- Membangun Disiplin Diri
Menjadi entrepreneur memerlukan proses perjalanan yang panjang. Kerena itu membutuhkan tingkat disiplin diri yang sangat serius. Entrepreneurship membutuhkan upaya-upaya terfokus dan memerlukan disiplin dengan sumberdaya-sumberdaya manusia fisik, financial dan waktu.
- Mengembangkan Keberanian Mengambil Resiko
Pengambilan resiko yang dimaksud di sini adalah pengambilan resiko yang sudah diperhitungkan setelah dilakukan analisis secara hati-hati terhadap factor-faktor yang terlibat (internal-eksternal) dan evaluasi atau pengukuran terhadap peluang-peluang kesuksesan yang penting. Jadi, pengambilan resiko di sini dilakukan sebatas jika imbalannya (profitnya) tinggi dan resiko itu yang secara perhitungan tidak membahayakan visi atau kelangsungan finansial bisnisnya. Entrepreneur bukanlah orang yang membabi buta, mereka adalah “canny” yaitu orang yang memiliki gabungan antara bijaksana dan pantang mundur. Perilaku dan tindakan mereka tampaknya berbahaya, namun mereka berpikir lewat resiko-resiko yang agaknya terlalu berharga untuk diabaikan.
- Membangun Kreativitas & Inovasi
Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatifitas dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun masing-masing dalam bidang dan dalam kadar yang berbeda-beda. Kreatifitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif ialah yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut. Dari ungkapan pribadi yang unik inilah dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif.
Dalam buku “Managing Innovation” yang ditulis oleh Robert Rofenself dan Jenny C Servo dikatakan bahwa banyak orang yang sesungguhnya keduanya berbeda. Kreatifitas merujuk pada ide-ide baru, sedang inovasi untuk menghasilkan uang dengan menggunakan ide-ide baru tersebut. Kreatifitas adalah titik permulaan bagi setiap inovasi. Inovasi adalah kerja keras yang mengikuti pembentukan ide dan biasanya melibatkan usaha banyak orang dengan keahlian yang bervariasi tetapi saling melengkapi. Tantangan yang dihadapi adalah mengubah ide-ide kreatif menjadi produk nyata atau proses yang akan meningkatkan pelayanan bagi suatu organisasi. Secara sederhana menurut Jane Henry dan David Walker dalam buku Managing Innovation dapat dikatakan, bahwa:
Inovasi = Konsepsi + Penemuan + Pemanfaatan
Dalam konteks ini, kata konsepsi merujuk sebuah ide baru, kata penemuan mengacu pada ide baru yang diubah menjadi kenyataan dan kata pemanfaatan berarti penerimaan yang luas atau keuntungan yang dihasilkan dari penemuan. Jadi, konsepsi, penemuan dan pemanfaatan adalah elemen yang ada dalam sebuah inovasi. Tantangan yang dihadapi organisasi-organisasi besar adalah bagaimana mengurai waktu yang diperlukan dari tiga tahapan tersebtu. Hal ini dapat dicapai dengan cara mengeluarkan potensi kreatif dari setiap individu secara bijaksana dan memacu untuk berkontribusi bagi pencapaian tujuan perusahaan. Inovasi hampir selalu melibatkan pertarungan antara banyak orang dan dibutuhkan stamina serta kepercayaan yang tinggi untuk dapat menjadi pemenang (Schon, 1963: Servo,1988)
Menurut Rosabeth Moss Kanter dalam tulisanya yang berjudul ”Change Master Skill”: ”What It Takes To Be Creatif” mengatakan bahwa para pembuat perubahan tidak harus selalu berarti orang yang lebih kreatif dibandingkan dengan orang lain. Tetapi mereka bersedia untuk bergerak melewati batas-batas kebijakan yang ada di dalam upayanya untuk mendekati persoalan dari sudut pendang yang berbeda.
- Mengembangkan Kemampuan Komunikasi dan Lobby Negosiasi Bisnis
Seorang enterpreneur harus pandai mengantar dan menjemput bola diibaratkan bagaimana kalangan enterpreneur melalukan pendekatan dan lobby bisnis untuk mendapatkan sumberdaya, sumber dana, sumber informasi seraya mengelola aneka sumber itu secara tepat dan pantas. Lobby juga semakin penting diperlukan dalam melakukan outsorcing strategy, insourcing strategy, ataupun strategic alliance (strategi dengan menggunakan sumber dari luar, sumber dari alam, ataupun aliansi strategi secara tepat guna) untuk kelancaran dan ketepatan bisnis. Di sini seorang enterpreneur memainkan peran sebagai kapten dengan menggerakkan sumber-sumber tersebut sebagai inspirator sekaligus sebagai play-maker yang memadai dan berkelanjutan
Semakin baik jaringan kerja dan semakin kuat hubungan bisnis, biasanya akan mempermudah negosiasi. Kompromi hampir selalu dibutuhkan dan kunci negosiasi kunci yang harus dikembangkan seorang enterpreneur adalah mengetahui secara tepat seberapa banyak yang bisa mereka berikan ketika melakukan kompromi dan menilai dengan cepat dan tepat output akhir yang akan diperoleh rekan bisnisnya dalam negosiasi itu.
- Kemampuan Membangun Jaringan Kerja dan Relasi Bisnis
Seorang enterpreneur cenderung mengetahui dan memiliki koneksi dengan banyak orang. Enterpreneur mempunyai banyak nomor telepon atau alamat para rekanan bisnis yang selalu dibawa dan mudah dipergunakan demi kepentingan bisnisnya. Karena itu kecakapan membentuk jaringan kerja merupakan faktor penting kesuksesan seorang calon enterpreneur.
Kecakapan bentuk jaringan kerja mencakup komunikasi dan semua kontak bisnis secepat mungkin serta bisa mengakses informasi dengan cara yang sangat efisien. Seorang enterpreneur juga ingin menyebarkan kharisma pribadinya seluas mungkin. Semakin sadar seorang enterpreneur terhadap dirinya sendiri, semakin mudah bagi mereka menjalin jaringan kerja dengan rekanan bisnisnya dan memperoleh sinergi yang bisa dikembangkan lebih lanjut dari berbagai kombinasi usahanya. Seorang enterpreneur yang baik akan berusaha mempengaruhi siapa saja yang diperlukan agar membantu dirinya mewujudkan visi bisnisnya menjadi kenyataan.
- Mengembangkan Kemampuan Penjualan/Pemasaran
Karakterisitik penting bagi seorang enterpreneur dalam melakukan transaksi bisnis adalah menawarkan produk atau jasa dan layanan dalam kualitas yang prima kepada konsumen. Jika anda seorang enterpreneur (atau ingin menjadi seorang enterpreneur) maka Anda harus menjadi pribadi atau item yang terkemas, terpromosi dan terjual dalam cara-cara yang akan memberikan promosi maksimal bagi Anda.
- Kemampuan Managerial dan Kepemimpinan
Seorang enterpreneur/wirausaha ibarat kapten kesebelasan dalam pertandingan sepak bola. Dia menjadi inspriator team dan sekaligus playmaker yang handal. Dia tahu kapan harus menjemput bola dan kapan harus melepas bola, bahkan bagaimana harus memanfaatkan bola liar atau bola muntah di depan gawang lawan untuk menjadi gol. Para inspirator ini selalu mempunyai winning comitmen atau komitmen untuk menang atau berhasil secara tepat dan memadai.
Seorang wirausaha pada dasarnya berperan sebagai seorang manajer sekaligus pemimpin perusahaan. Sebagai seorang manajer dia harus mengetahui dan memiliki kemampuan melaksanakan proses perencanaan dan pengambilan keputusan, proses mengorganisir dan memimpin, proses mengelola dan mengendalikan sumberdaya dan proses pencapaian sasaran secara efektif dan efisien.
Selain itu, untuk menjadi manajer yang sukses harus memiliki visi ke depan. Kata kuncinya adalah kemampuan manajerial. Setiap wirausahawan harus mampu menjadi manajer yang baik dan bervisi ke depan. Ada 8 ciri manajer bervisi kedepan, yakni memiliki:
a. Kemampuan Strategi.
b. Kemampuan Sintesis.
c. Kemampuan Negosiasi.
d. Kemampuan Komunikasi.
e. Kemampuan Organisasi.
f. Kemampuan Presentasi.
g. Dinamika dan
h. Ketangguhan.
22 komentar:
Oke banget tulisan artikelnya, biki semangat untuk berwirausaha, tapi bagaimana harus memulainya?
oke banget
Sri Dewi 09.22.116 MS
Luar biasa Pak artikelnya, membuat qt lebih termotivasi untuk menjadi wirausaha.....
bagus banget pak artikelnya....
memang kita semua harus mempunyai jiwa wirausaha agar dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang lain..
lidasari novritaningsih (09.22.108)MS
saya sebagai calon entrepreneur muslim membaca tulisan bapa semakin menambah keyakinan dan semangat untuk terus melangkah,,ditambah dengan tahapan-tahapan yang praktis,,doakan saya pa,,,,,,...
lutfi sarif hidayat (09.22.141)
Jemariku semakin berlomba-lomba antar kiri dan kanan untuk selalu bekerja tak kenal lelah berkarya lewat menulis setelah membca artikel ini. Nantikan aksi nyata saya di www.gaulfresh.blogspot.com
kayanya harus sy sharing lbih banyak lagi sama bapak tentang membangun wirausaha.
la ode munafar (09.23.288)
yosi retni ningsih (09.22.155)
alhamdulillah, saya setuju pak, dengan beberapa hal tersebut insya'allah akan memangun potensi wirausaha
09.22.157 (nining)
waah seru pak, bener memanng, pa lagi tentang disiplin, kita kadang memang harus melakukan sesuatu yang tidak kita sukai dan harus memaksakan diri dlam rangka melaksanakan sesuatu sesuai misi yang sudah dirancang. tapi waktu ujian umkm sya tambahin ya pak ide bagaiman melejikna diri.
lebih mendalam lagi apabila dikaitkan dengan bisnis ala Rosululloh, agar kita dapat mengambil hikmah dari 2 sisi. yakni dunia dan akhirat.
terimakasih... artikel ini sudah memberikan pemahaman tentang bisnis.
Mahdum Aziz (08.22.087) Manajemen Syariah.
Artikelnya jempoL bgt pak...
Makin trpacu utk melejitkan kmampuan brwirausaha....
Nadya Natashia
(09.22.156)
hemmphhh,,wirausaha,, sebagai seorang mahasiswa jurusan manajemen selalu terbesit bagaimana yaa untuk kedepannya saya bisa menjadi seorang entrepreneur, tapi bukan hanya entrepreneur biasa melainkan entrepreneur muslimah LUARRR BIASA,, yang punya idealisme tentunya,,, subhanallah artikelnya sangat membantu untuk langkah praktis menjadi wirausaha,,,faktor terpenting juga adalah relasi,, apalagi dikampus Hamfara kan mahasiswanya berasal hampir dari seluruh penjuru indonesia bahkan dunia, so dari sekarang seharusnya sudah punya rancangan untuk membuat link,, saya dijakarta nanti bisa dengan mudah punya link bisnis dikalimantan karena sahabat saya dari kalimantan,,, dengan sangat mudah mengembangkan usaha,,, tinggal realisasinya saja,,, ^^
Nurul Rachmah (09.22.112)
assalamu'alaikum pak.....
beeeeh...mangstabh bener nih pak....
alhamdulillah banget dapet tulisan ini dari bapak....moga bisa memotivasi saya untuk lebih meningkatkan usaha saya yang sedang saya rintis ini...
nyuwun do'anya yha pak! ^^
Ramadyangga Wahyu Ardhi (owner ChocoDrip)
09.22.132
Sharia Management
masyallh.....
teory sudah banyak tinggal aplikasi.hayu..calon wirausaha muda kita mulai gerak langkah.
All begining is difcicult but more difficul if no begin.
Durminih (09.22.106)
Dengan melejitkan calon wirausaha akan menciptakan lapangan kerja baru sehingga tidak ada lagi pengangguran.
Raihanil Jannah (09.22.152)
Siti Malikatul Wakhidah
09.22.154 (MS)
subhanallah, jadi teringat motivasi dari bapak waktu dikelas
"kita jangan selamanya menjadi gelas, tapi jadilah pancuran yang darinya kita dapat selalu memberi pada oran lain, tidak hanya menerima saja"
tentunya dengan usaha yang melimpah dan berkah
ertikelnya sangat menggugah semangat untuk berwirausaha...
makasih pak
damaiyanti 09.22.149 manajemen syariah
Let's practice them to be the real great businessman...
09.22.110 (NC)
Kerennnnn,....
wait me
AKU akan menjadi bisniswomen mendunia.
Aamiin,...
Tri Utami Kurniawati, Manajemen Syariah (10.22.187)
subhanallah Motivasi yg membangunkan org u lebih giat berusaha,,kalau ga sekarang kapan lagi qt berwirausaha,.
ismi nurhayati, 10.22.178, Ms
Oke banget motivasinya pak,,,
really burned my passion up!!
amazing dah buat bapak,,
jd termotivasi :D
Laila Musthofa
(10.22.193)
wah artikel bagus untuk menambah semangat serta menginsprirasi diri untuk bisa menjadi wirausaha yang kompeten
selvia listyorini 10.22.173
MS
Posting Komentar