KAYA, ALA BISNIS RASULULLAH
Kemandirian melekat pada Nabi Muhammad SAW, sebelum beliau menjadi nabi sangat terkenal di Jazirah Arab. Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim, saat lahir bapaknya sudah meninggal. Di usia lima tahun menjadi yatim piatu, ibunya meninggal dunia. Berlatih bisnis menjadi pengembala kambing di usia 7 tahun. Ketika usia 12 tahun ia telah melawat ke luar negeri untuk berbisnis. Tercatat dalam sejarah, dalam usia 25 tahun ada 18 kali perjalanan keluar negeri untuk urusan bisnis, menjangkau Yaman, Syiria, Busra, Iraq, Yordania, dan Bahrain.
Tak terlalu mengherankan, ketika menikah dengan Siti Khadijah, seorang konglomerat, sang Nabi memberi mahar dengan seratus ekor unta yang bagus. Seandainya harga seekor unta disetarakan dengan harga saat ini misal Rp 50.000.000,- perekor.Maka mahar seratus ekor unta seharga Rp 5.000.000.000,- (lima milyard rupiah). Sungguh berbeda dengan kondisi kita saat ini, mahar cukup seperangkat alat sholat, walaupun sudah sah namun jauh dari ideal.
Muhammad memiliki banyak unta perah dan 20 untanya pernah dirampas oleh Uyainah bin Hishn. Muhammad juga memiliki unta pilihan (al-qashwa) dan keledai pilihan untuk memudahkan perjalanan dan perjuangan. Hanya saja muhammad adalah sosok yang sederhana, ia berpakaian, makanan rumah dan alas tidur sederhana.
Yang Maha Kaya sangat menganjurkan dan mengajarkannya hamba-hambanya untuk menjadi kaya. Buktinya, ini tertulis melalui ayat-ayat,dicontohkan langsung melalui kehidupan Rasulullah, diriwayatkan melalui hadist-hadist. Allah mengajarkan melalui AlQur’an dan Alhadist menyikapi memberantas kemiskinan, tidak satupun ayat menganjurkan menjadi miskin.
KARAKTER BISNIS ALA RASULULLAH
Nabi Muhammad telah menunjukkan bagaimana cara berbisnis yang berpegang teguh pada kebenaran,kejujuran dan sikap amanah sekaligus bisa tetap memperoleh keuntungan yang optimal. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai yang terdapat pada Al-Qur’an, Nabi Muhamad melakukan bisnis profesional. Nilai-nilai tersebut menjadi suatu landasan yang dapat mengarahkan untuk tetap dalam koridor yang adil dan benar. Landasan atau aturan-aturan inilah yang menjadi suatu syariah atau hukum dalam melakukan suatu bisnis.
Karakter Bisnis Rasulullah adalah :
Pertama “Sidiq” yang berarti jujur atau benar.
Dalam berdagang, Nabi Muhammad selalu dikenal sebagai seorang pemasar yang jujur dan benar dalam menginformasikan produknya. Jika ada produknya yang memiliki kelemahan atau cacat , tanpa perlu ditanyakan customer,Nabi muhammad langsung menyampaikan dengan jujur dan benar.
Kedua,”Amanah” atau dapat dipercaya.
Seorang pebisnis haruslah dapat dipercaya seperti yang telah dicontohkan Nabi Muhammad dalam memegang amanah. Saat menjadi pedagang, Nabi Muhammad selalu mengembalikan hak milik atasannya, baik itu berupa hasil penjualan maupun sisa barang.
Ketiga “Fathanah” atau cerdas dan bijaksana.
Dalam hal ini, pebisnis yang fathanah merupakan pemimpin yang mampu memahami, menghayati dan mengenal tugas dan tanggung jawab bisnisnya dengan sangat baik. Dengan sifat ini pebisnis dan dapat menumbuhkan kreativitas dan kemampuan dalam melakukan berbagai inovasi yang bermanfaat bagi perusahaan. Kita perlu menggunakan sifat ini agar bisa menjadi seorang pebisnis yang sukses.
Keempat “Tabligh” atau argumentatif dan komunikatif .
Jika anda seorang pebisnis, anda harus mampu menyampaikan keunggulan-keunggulan produk dengan menarik dan tepat sasaran tanpa meninggalkan kejujuran dan kebenaran. Lebih dari itu pebisnis juga harus memiliki gagasan-gagasan segar dan mampu mengkomunikasikannya secara tepat dan mudah dipahami oleh siapapun yang mendengarkan. Dengan begitu ,pelanggan dapat mudah memahami pesan bisnis yang ingin anda sampaikan.
Bisnis ala Rasulullah tidak hanya berhubungan dengan agama atau ibadah dalam arti sempit. Namun berbagai macam aktivitas bisnis adalah juga ibadah, dilakukannya dengan tujuan utama memberikan kebahagiaan kepada setiap orang yang terlibat di dalamnya. Baik diri sendiri, pelanggan,pemasok, distributor, pemilik modal dan juga bahkan pesaing. Dalam proses bisnis bersandar pada prinsip syariah yang mengedepankan perilaku bersahabat, ta’awun (tolong menolong).
Didalam Bisnis, merek atau brand merupakan nama baik yang menjadi identitas seseorang atau perusahaan. Contohnya, Nabi Muhammad . Yang terekam kuat di pikiran semua orang bahwa beliau adalah seorang Al-Amin. Brand ini menjadikan Nabi muhammad lebih mudah mengkomunikasikan produknya, karena semua orang telah mempercayai semua perkataannya.
Insya Allah bila kita mau mencontoh kehidupan Rasulullah dalam bisnis, niscaya pelipatgandaan rezki akan dilimpahkan kepada kita. Sukses bisnis didunia dan sukses bisnis dengan Allah. Insya Allah kebahagiaan hidup didunia dan kebahagiaan hidup di akherat akan kita raih.
12 komentar:
muhammad aunul haq (09.23.332)
rasulullah patut dicontoh setiap bisnis selalu lancar dan dipercaya dengan yang dibisniskan. inspirasi yang bagus untuk dipraktekkan dijaman ini
rasulullah memang pantas menjadi teladan kita dalam setiap hal...
salah satunya dalam berbisnis.. sgat termotivasi untuk mnjadi pebisnis yg islami..
yuniTa.R [KPS-2009]
rasulullah memang menjadi suritauladan yang terbaik..
rasulullah adalah pedagang yang sukses...
Fitri Z (09.23.346)
semoga kita bisa mencontoh segala sesuatu dari rasulullah,, termasuk dalam hal bisnis,,amin ya Rabb...
yurliani-KPS.2009
mudah2an yang baca "bisnis ala rasulullah" ini merupakan pebisnis dan bisa mencontoh beliau...dalam melaksanakan sebuah transaksi jual-beli....
yakin deh pasti selamt & sukses dunia akherat..amin
fatimah kps2009
mudah2an yang baca "bisnis ala rasulullah" ini merupakan pebisnis dan bisa mencontoh beliau...dalam melaksanakan sebuah transaksi jual-beli....
yakin deh pasti selamt & sukses dunia akherat..amin
fatimah kps2009
suatu saat nanti semoga kita semua menjadi bagian dari seseorang yang kaya .... kaya hati, kaya iman, kaya kebaikan, juga kaya harta donk tentunya,,,hehhe :-D ..... ya nggak ya nggak??? ^_^
[lestari setyawati 09.23.351]
subhanallah ........
memang apapun yg Rasulullah contohkan pada ummatnya adalah hal yang terbaik. yang pasti akan membawa kemaslahatan tinggi ketika umat mencontohnya. seperti yang dijelaskan dalam al-qur'an.
dan saya pun sedng erintis bagaimana menjadi pebisnis ala Rasulullah.
KHOIRUNNISA
10.23.372
Memang, jika mengikuti aturan Islam yang diberikan Allah lewat nabi-Nya, maka tidak akan ada yang sia-sia. Islam adalah Rahmatan lil 'alamin, segala aspek kehidupan telah diatur dalam isam sedetil mungkin dan mudah diamalkan dan itu sangat mensejahterakan.Insyaallah..
Nita Kurnia A.
(10.23.392)
Lutfi Sarif Hidayat (09.22.141)
Ya begitulah kiranya seagai umat Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam untuk menjadikan beliau tauladan dalam berbisnis,,,,sifat beliau yang menjadi panutan kita sederhana nan jelas telah dijelaskan dalam artikel ini...,,tentu menjadi baik bagi kita untuk mengikuti,mempelajari dan kemudian mengimplementasikan agar kita menjadi pengusaha yang sukses,berkah nan mulia,,,amiin
Itu lah ajaran bisnis yang patut di contoh dari Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam.
Raihanil Jannah (09.22.152)
Bagus sekali artikelnya, Pak. Rasulullah memang contoh teladan untuk bisa jadi kaya. Dan itupun didukung dengan posisi beliau yang saat itu menjadi pemimpin di negara Islam di Madinah. Subhanallah.. Seandainya negeri ini juga dipimpin dengan aturan dan pemimpin sesuai dengan aturan Islam, maka kaya tidak sekedar mimpi! :)
Terima kasih artikelnya bermanfaat pak! Insya Allah
09.22.150/Manajemen Syariah
Posting Komentar