MENJADI WIRA USAHA BARU "BISNIS ON LINE"

WIRAUSAHA BARU “BISNIS ON LINE”

Hai sista, mampir yuk! Ada koleksi baru yang cocok buat kamu nih. Buat kamu yang maniak Facebook, pastinya nggak asing dengan kalimat itu, kan? Sapaan sista memang memberi kesan akrab. Beberapa online store memanggil calon pembeli dengan sebutan sista saat menawarkan produknya.

Yups, asal tahu caranya, internet bakal jadi media yang efektif dan berguna buat memasarkan barang dagangan lho. Itu karena kita nggak perlu susah susah datang ke tukang sablon untuk mencetak banner yang dipasang di spot-spot strategis.

Via dunia maya, kita dapat menjangkau berbagai belahan dunia dan nggak butuh budget gede untuk operasionalnya. Tinggal pantengin monitor laptopmu, dan tunggu ponselmu berdering!  Rinda Putri (19) telah menjajal konsep toko online. Melalui Facebook, Twitter, Kaskus, Toko Bagus, mal online dan blog pribadi, Rinda memasarkan jilbab dan suvenir hasil karyanya.

''Sekarang era internet". Orang yang online setiap hari semakin banyak. Daripada sekadar bermain, lebih baik memanfaatkan internet untuk bisnis. Bisa jualan sambil menambah relasi,“ terang mahasiswa Jurusan Manajemen Stikubank Semarang tersebut. Berkat keyakinannya, Rinda yang merintis usahanya sejak SMA memang berhasil membuktikan jualan lewat internet cukup menjanjikan. Kini, pemilik Arreyda store itu tinggal memainkan jurus CEO-nya agar usahanya semakin berkembang.

Kini pelanggannya makin beragam. Bahkan seorang istri Bupati Tangerang juga tertarik dengan buatan tangan Rinda. ”Awalnya saya tidak tahu kalau beliau adalah seorang pejabat penting. Beliau memesan 1 kg suvenir untuk dijual lagi. Sekarang beliau itu telah menjadi pelanggan tetap,” kisahnya.

Ya, itu kisah menggembirakan dari seorang yang berbisnis online. Tapi tunggu dulu.  Nggak semua jualan di internet berjalan seperti yang kita inginkan. Nggak percaya? Zufar Rijal mengalaminya. Suatu ketika, dirinya yang menjual pakaian muslim dan batik mendapat pesanan. Karena stok dari pusat habis, si calon pembeli tersebut mau mengganti warna dan model baju. Giliran barang sudah disiapkan, duit dari calon pembeli nggak kunjung datang. Alhasil, pemberi stok marah pada Zufar dan transaksi pun batal.

''Itu indikasi penipuan. Untungnya saya sudah tahu sebelumnya,“ ungkap mahasiswa semester satu Stimik Pekalongan itu.

Ya, dalam berbisnis online, jam terbang juga perlu. Cerita Zufar bisa jadi pelajaran buat para pelaku bisnis online di mana saja.

Pengalaman pahit nggak bikin Zufar putus asa, justru sebaliknya. Dirinya percaya online merupakan langkah yang tepat bahkan jadi tren pemasaran masa kini. Berkat internetlah barang dagangan Zufar sudah menjangkau Wamena, Papua.

So, biar sukses seperti Rinda dan Zufar ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Di samping keberadaan toko harus jelas, tampilan lapak atau laman promosi harus keren.

“Gambar atau pic produk itu penting. Jadi, pilihlah yang paling menarik. Se lain itu kata-katanya harus persuasif.  Dan yang paling penting, rajin-rajinlah update produk kita,“ saran Rinda.

Jangan ragu untuk menjelajahi berbagai media online untuk menawarkan produk! Selain blog pribadi, kamu bisa membuka toko di mal online, situs jejaring sosial, direktori bisnis atau membuka lapak di forum jual beli.

Kalau sudah merajai dunia maya, seimbangkan dengan servis yang memuaskan kepada pelanggan. Dijamin kamu bakal jadi wirausaha muda yang berhasil.

Artikel Terkait

Posted in: Kewirausahaan