PARADOKS KEKAYAAN
Kita sebagai anak bangsa, terenyuh dengan kondisi yang menerpa bangsa kita, korupsi menjadi penyakit bangsa, jelas akan berdampak pada kesengsaraan masyarakat. Budaya korup mulai dari tingkat Ketua RT sampai Ketua Partai, pejabat rendah hingga pejabat tinggi, korupsi sudah mewabah mulai dari rakyat sampai wakil rakyat. Tidak heran bila lembaga transparansi nasional menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara terkorup di dunia .
Bagaimana dengan kekayaan yang didapat melalui korupsi? Jelas para koruptor, mereka kaya secara finansial dan sosial tapi sesungguhnya mereka miskin secara mental dan spiritual, karena korupsi menyengsarakan rakyat banyak dan korupsi itu hukumnya haram. Koruptor, mungkin memiliki segalanya secara finansial, tapi menjadi tidak berarti karena mendapatkan kekayaan dengan cara melanggar hukum dan itu haram hukumnya. Hidup menjadi tidak tenang, karena dibayangi masalah hukum. Pada akhirnya koruptor akan menghabiskan uang dan waktu untuk pulang pergi ke pengadilan, kantor polisi, penjara dan kantor penasehat hukum. Naah inilah namanya paradoks kekayaan.
Atau bisa kaya secara fisik, finansial,mental dan spiritual, tapi anda miskin secara sosial. Anda pelit tidak peduli pada penderitaan di lingkungan anda. Kondisi inipun pincang, anda akan dimusuhi tetangga, keluarga dan masyarakat. Ini juga paradoks kekayaan.
Bagaimana bila seseorang miskin secara fisik dan finansial, tapi kaya secara sosial dan spiritual? Ini berarti hidup juga timpang. Seseorang akan dihadapkan pada kesedihan. Kesedihan karena terbelit masalah finansial. Dan kesedihan karena menjadi tidak dapat membantu sesama dengan optimal. Paradoks kekayaan ini pun terjadi.
Jadi paradoks kekayaan terjadi bila, seseorang kaya disatu sisi, sedang sisi lain anda miskin.Maka berusahalah mengihindari paradoks kekayaan. Jadilah orang kaya sejati.
Daftar Pustaka:
Supardi Lee, The Rich Plan, Pustaka Inti,2007
Posted in: Motivasi Bisnis
0 komentar:
Posting Komentar