PRINSIP KESEIMBANGAN DALAM EKONOMI ISLAM

PRINSIP KESEIMBANGAN DALAM EKONOMI ISLAM

         Nilai – nilai moral akidah dan akhlak serta ketentuan – ketentuan hukum syariah tidak memperkenankan praktek – praktek ekonomi yang mengandung riba, maisir dan spekulasi, maka muara aktifitas ekonomi secara makro lebih dideskripsikan oleh mekanisme di pasar barang dan jasa. Moneter dalam definisi konvensional tidak sejalan dengan nilai dan ketentuan hukum syariah Islam, sehingga keberadaannya menjadi tidak ada dalam perekonomian yang menganut perspektif Islam. Dengan begitu dapat juga dikatakan bahwa perekonomian Islam tidak memiliki konsep keseimbangan umum riil dan moneter dua sektoral (dual sektor – konsep IS–LM). Konsep keseimbangan umum dalam Islam lebih sebagai sebuah keseimbangan satu sektoral (single sector), dimana keseimbangan umumnya identik dengan keseimbangan pasar riil (barang  dan jasa). Sehingga segala jenis aktifitas ekonomi akan tergambar dalam interaksi permintaan dan penawaran pada pasar barang dan jasa.
        Dengan pertimbangan bahwa aktivitas ekonomi riil didukung secara signifikan oleh sektor investasi dan penyediaan uang, maka kedua sektor ini yang kemudian secara simultan dimasukkan dalam menjelaskan keseimbangan umum ekonomi (dalam perspektif Islam). Sektor investasi menjadi sektor pendukung aktifitas ekonomi riil yang begitu dominan perannya  dalam corak perekonomian kontemporer saat ini. Aktifitas ekonomi yang begitu rumit dengan ruang lingkup yang cukup luas membuat sektor investasi menjadi suatu aktifitas yang penting dalam perekonomian. Sementara itu, perekonomian tentu tidak akan lengkap jika tidak membahas keterkaitannya dengan penyediaan uang sebagai medium of transaction. Urgensi dari keberadaan uang telah menjadi sebuah keharusan bagi sistem ekonomi. Namun dalam Islam Uang tidak berperan lebih besar kecuali sebagai alat pembayaran atau alat penyimpan nilai (kekayaan). Akan lebih tepat kalau menggunakan standar dinar dan dirham sebagai penyeimbang dalam perekonomian.

Artikel Terkait



3 komentar:

Anonim mengatakan...

apakah sistem ekonomi islam yg kaffah bisa diterapkan dalam sistem yg dianut oleh Indonesia saat ini ???
trus solusinya apa ?

trus masalah dinar-dirham. .
emang benar dengan adanya standar emas,perkembangan laju inflasi bisa dihambat. .
tapi sekarang sudah zamannya fruktual mooney, bagaimana konsep dinar-dirham kedepan supaya bisa mengikuti zaman firtual saat ini ???

yaenur ikhsanudin (07.22.048)

Asma Yulia Blog mengatakan...

Sistem ekonomi islam adalah solusi untuk menghindari Inflasi. Dengan standar dinar-dirham. Ekonomi Islam tdk akan bisa diterapkan tanpa adanya sistem ekonomi Islam.

Anonim mengatakan...

Sitem yang berasal dari manusia akan rusak dengan sendirinya dengan berjalanya waktu. sistem kapitalis yang sudah berdarah-darah akibat terjadinya kerisis setiap 10 tahun sekali itu membuktikan betapa rapuhnya sistem ekonomi kapitalisme. campakan kapitalisme ganti dengan islam.
10.22.178

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | WordPress Themes Review