MENEBAR VIRUS ENTERPREUNERSHIP MOSLEM

MENEBAR VIRUS  ENTERPREUNERSHIP  MASYARAKAT MUSLIM
Hery Sasono
Bekerja dan berusaha termasuk berwirausaha, merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.  Akan tetapi fakta menunjukkan  bahwa aktivitas berwirausaha merupakan bidang kehidupan yang kurang berkembang secara memuaskan di kalangan masyarakat pribumi yang mayoritas beragama Islam di Indonesia. Banyak faktor psikhologis yang membentuk sikap negative masyarakat terhadap profesi wirausaha.
Pertama, Para orang tua sebagian besar menginginkan anaknya menjadi pegawai negeri, pegawai perusahaan yang terkenal, tentara dan jabatan-jabatan karir lainnya yan berpenghasilan tetap, sementara dunia  wirausaha adalah penghasilannya tidak stabil, penuh tantangan, persaingan bisnis yang ketat dan tidak jujur.
Kedua, Pandangan yang dangkal terhadap agama menciutkan semangat wirausaha, misalnya pemahaman Hadist tentang “dunia ini  penjara bagi orang yang beriman dan surga bagi orang kafir” dipahami secara sempit cenderung mengecilkan prestasi keduniaan, sehingga dunia wirausaha dapat bertentangan sikap zuhud, wara’, faqir dan sebagainya.
             
            Kondisi yang memprihatinkan akibat tradisi dan pemahaman ini akhirnya membuat anak negeri kurang menyentuh kewirausahaan, pada gilirannya menyebabkan negeri  kita  sangat tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara maju seperti, Amerika, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Cina, bahkan Thailand. Dimana negara tersebut  memiliki jiwa wirausaha yang sangat tinggi.

Berangkat dari permasalahan tersebut di atas, maka pengembangan dan pertumbuhan jiwa kewirausahaan merupakan tugas mulia bagi bangsa Indonesia yang mayoritas muslim, sekaligus merupakan alternative bagi terbukanya lapangan kerja  dan dampak krisis  yang melilit negeri ini.
Ada beberapa alasan mengapa kewirausahaan perlu dikembangkan di Indonesia antara lain:
          Mindset generasi muda yang rata-rata ingin menjadi pegawai padahal ketersediaan lapangan kerja di sektor formal terbatas.
          Suatu negara bisa menjadi makmur bila ada pengusaha sedikitnya 2% dari jumlah penduduknya (Sosiolog David McClelland )
       Jumlah wirausaha di Indonesia masih rendah  yaitu 0,18% dari jumlah penduduk.
          Jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 10,5 jt jiwa (2007), 9,4 jt jiwa (2008), 9,2 jt jiwa (2009) dan 8,59 jt jiwa (2010).(Data BPS)
          Jumlah rekening kredit UMKM per Juni 2011: 8.856.942 (16,8% dari total UMKM)

Nabi Muhammad SAW Seorang  Wirausahawan
Nabi Muhammad SAW  merupakan suri tauladan bagi umat Islam, adalah seorang wirausahawan yang profesional, sangat ulet, jujur, memegang amanah dan terpercaya. Bahkan kredibilitas  dan integritas pribadinya sebagai wirausahawan mendapat pengakuan, bukan hanya  dari kaum muslimin, namun juga orang Yahudi dan Nasrani. Hal itu dikarenakan beliau menjalankan usahanya dengan sangat profesional.
Kedudukan Wirausaha Dalam Islam
Sebagai agama  yang menekankan dengan kuat sekali tentang pentingnya pemberdayaan umat, maka Islam memandang bahwa berusaha atau berwirausaha merupakan bagian integral dari ajaran Islam. Terdapat sejumlah ayat dan hadis Nabi Muhammad yang menjelaskan pentingnya aktivitas berusaha, diantaranya :
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah di muka bumi, dan carilah karunia Allah. (QS.Al-Jumu’ah 10).
“Sungguh seandainya salah seorang di antara kalian mengambil beberapa utas tali, kemudian pergi ke gunung kemudian kembali memikul seikat kayu bakar dan menjualnya, kemudian hasil itu Allah mencukupkan kebutuhan hidupmu, itu lebih baik daripada meminta-minta kepada sesama  manusia, baik mereka memberi maupun tidak,” (HR.Bukhari)
Dalil-dalil di atas memperlihatkan bagi kewirausahaan merupakan aktivitas yang penting dalam ajaran Islam. Sebagai konsekuensi pentingnya kegiatan wirausaha, Islam mementingkan pengembangan dan penegakkan  budaya kewirausahaan muslim itu bersifat manusiawi dan religious. Dengan demikian, seorang wirausahawan muslim akan memiliki sifat dasar yang mendorong menjadi pribadi kreatif dan handal dalam menjalankan usahanya atau menjalankan aktivitas pada perusahaan pada tempatnya bekerja.
Sifat-sifat dasar itu antara lain selalu menyukai dan menyadari adanya ketetapan dan perubahan (inovatif). Ketetapan ditemukan atara lain pada konsep akidah (QS.Al-Anbiya 125), Sedangkan perubahan dan inovatif dilaksanakan pada masalah-masalah muamalah, termasuk peningkatan kualitas kehidupan (QS.Ar-Ra’ad 11). Berusaha secara sungguh sungguh untuk bermanfaat bagi orang lain “Manusia yang terbaik adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain” (HR.Ath-Thabrani). Usahanya dibangun secara berkelanjutan menuju proses usaha yang baik dan meningkat, tidak hanya berorientasi pada kehidupan dunia semata tapi belanjut menjadi investasi di akherat sebagaimana hadis “Bekerjalah kamu untuk dunia seolah-olah engkau hidup selama-lamanya, dan bekerjalah kamu untuk akherat, seolah olah kamu akan mati esok hari” (HR.Bukhori). Semoga Bermanfaat. Amiin.

Hery Sasono, Staf pengajar STEI Hamfara Yogyakarta, Konsultan Pemberdayaan UMKM dan Sektor Riil

Artikel Terkait



9 komentar:

lina Affifah mengatakan...

Rosulullah memang teladan dalam segala hal, tidak lupa pula karna telah ada aturan dari Sang Pencipta manusia..

tam tam's mengatakan...

seribu jempoL buat Bpk. orang tua skrng sdh termindset untuk menjdikan anaknya sukses ya hrus jd PNS,karyawan. kasihan bget mreka padahal gaji karywan itu Limited tp pndpatan Pengusaha itu UnLimited tak terbatas. itulah knp Indonesia bnyak pengangguran karena mereka tersibukkan oleh mencari pekerjaan bukan menciptakan lapangan pekerjaan. kalau kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan buat apa kita mencari lapangan pekerjaan.
betul kan pak???

Tri Utami Kurniawati, Manajemen Syariah (10.22.187)

Anonim mengatakan...

virus kayak gini ni yang bermanfaat bwt umat....
pengusahan muslim memangharus bisa menghadapi persaingan bisnis yang bisa berubah sewaktu2...ni berguna juga untuk menggembangan ekonomi islam kedepannya...

Selvia Listyorini (10.22.173)

Anonim mengatakan...

subhanallah..rasulullah mmng teladan kita..follow tindak tanduk nya tanpa ada pilih pilih dlm segl mcm aspek.
semangadh ^ ^
09.22.117

Anonim mengatakan...

tul betul.... Rasullullah itu emank teladan dalam segala hal, termasuk bisni. wong dia kecinya ja udh belajar jd usahawan


irma suryani ( 10.22.192 )
manajemen syariah

Anonim mengatakan...

Semoga orang tua kita Allah beri kesadaran untuk merelakan putra-putrinya menjai orang yang "pas" dengan jalan wira usaha, bukan pegawai negeri, apalagi karywan swasta.. Amiin,..


Gus Wachid
09.22.134

Anonim mengatakan...

jadilah pedagang Muslim yang menjadikan Islam selalu menjadi way of life...

bukan ordinary entrepreneur, but be the best entrepreneur,,,,bukan sekedar korban kapital :D

10.22.160

Anonim mengatakan...

Are u moslem preneur???

(Dyan Ulandari 10.22.177)

Anonim mengatakan...

oh yeah!!! hehe, cemungud pak ely..
Baiquni Syihab (02.21.165)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | WordPress Themes Review