SAATNYA PEDULI PADA YANG LEMAH

PETANI PENDERES KELAPA DI BAWAH CENGKRAMAN TENGKULAK
Gula kelapa merupakan produk spesifik unggulan daerah eks Karesidenan Banyumas, dikarenakan mayoritas pasokan gula kelapa di Indonesia, berasal dari eks Karesidenan Banyumas. Di Kabupaten Banyumas gula kelapa memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pembangunan, menyediakan tenaga kerja 110.000 orang tenaga kerja penderes kelapa dan melibatkan  26.265 Kepala Keluarga pengrajin/penderes kelapa.
            Petani penderes kelapa menjadi tulang punggung Industri Kecil Gula Kelapa di Banyumas, mereka adalah pendorong  dan pendukung bagi  tumbuhnya industri kecil dan menengah maupun perusahaan besar yang berbahan baku gula kelapa, seperti industri makanan dan  industri kecap, sehingga  tumbuh kembangnya  industri  kecil maupun industri besar tersebut  sesungguhnya sangat tergantung pada kelangsungan hidup  para petani penderes kelapa.
            Kondisi ekonomi para petani penderes sejak nenek moyang dari masa penjajahan sampai masa kemerdekaan hingga pasca reformasi dalam posisi terjepit dan tidak menguntungkan. Rata-rata penghasilan penderes kelapa/pengrajin gula kelapa dengan bekerja  seharian Rp 10.000,-/orang, sehingga  penghasilan dalam satu bulan hanya Rp 300.000.-,  pendapatan ini  jauh di bawah angka upah minimum kabupaten sebesar Rp 750.000,-/bulan. Menurut Bank Dunia penghasilan di bawah 2 US dolar (sekitar Rp 19.000,-) termasuk warga yang miskin.
Kehidupan ekonomi penderes kelapa rata-rata terjerat  sistem ijon, hidup bergantung  pada tengkulak, karena untuk mencukupi kebutuhan pokoknya saja harus menggantungkan hutang pada para tengkulak,  tidak punya pilihan lain, mereka harus menyetor nira atau gula kelapa kepada tengkulak dengan harga rendah.
            Dalam posisi  serba lemah para penderes/pengrajin gula kelapa, ternyata menjadi  komoditas yang menguntungkan bagi para  tengkulak maupun perusahaan kecap. Secara ekonomi perusahaan kecap ingin memaksimalkan keuntungan usaha mereka, yaitu dengan mencari bahan baku gula kelapa semurah-murahnya. Bargaining  perusahaan yang kuat terhadap  para tengkulak  maupun terhadap petani penderes kelapa menyebabkan perusahan dapat mematok harga gula di tingkat petani dengan harga yang rendah. Para tengkulak sebagai pemasok ke perusahaan besar kecap juga tidak punya bargaining  power dalam bernegoisasi untuk meningkatkan harga, akibatnya para tengkulakpun menekan harga serendah mungkin. Dalam kondisi  seperti ini, para petani penderes kelapa/pengrajin gula dalam posisi  yang  selalu menjadi korban dan  tidak pernah merasakan manisnya sebagai petani penderes/pengrajin gula kelapa. 
Empati terhadap penderes kelapa                    
            Perlu kepedulian bersama, bagaimana meningkatkan kesejahteraan para  petani penderes kelapa/pengrajin gula kelapa...? karena sesungguhnya mereka adalah tulang punggung, pendorong  dan  penopang  ekonomi Kabupaten Banyumas, jumlah  mereka   74%  dari total  Industri Kecil dan Menengah  di Banyumas, terdapat 110.000 orang tenaga kerja yang terlibat didalamnya.
            Saatnya petani penderes dan pengrajin gula sebagai mitra bisnis. Mereka adalah  sosok  yang  miskin, tidak berdaya yang perlu ditolong,  dilatih ketrampilannya diberdayakan dan dikembangkan. Mereka perlu dibantu teknologi produksinya  agar lebih efisien dan lebih higienis, mereka perlu diberdayakan secara berkelompok agar mampu mandiri,mereka perlu dibantu untuk mengembangkan diversifikasi produk, memperbaiki kemasan,  mengembangkan akses pasar lebih luas baik dalam negeri maupun luar negeri agar tidak hanya bergantung pada perusahaan tertentu saja, mereka perlu sentuhan permodalan dan diberi tanggungjawab   mengelola keuangan dana bergulir  sebagai tambahan modal usaha mereka.  Mereka perlu mendapat  perlakuan yang adil dari sisi  harga gula agar menambah pendapatan mereka.  
Hubungan petani penderes pengrajin gula kelapa dengan tengkulak dan hubungan tengkulak dengan  perusahaan kecap  seperti  mata rantai  yang saling membutuhkan,  maka kehadiran diantara mereka tidak bisa saling menafikkan satu dengan yang lainnya. Kinerja  para penderes/pengrajin gula akan berdampak langsung pada kinerja para tengkulak maupun perusahaan-perusahaan kecap, begitu juga sebaliknya .
            Kita patut waspada, apabila para petani penderes/pengrajin gula kelapa, tidak merasakan manisnya  bisnis gula, karena tidak pernah merasakan keuntungan bagi usaha mereka, maka tidak mustahil pada suatu saat mereka akan berbondong-bondong meninggalkan profesi sebagai petani penderes/pengrajin gula kelapa beralih  pada profesi lain yang lebih manis memberikan harapan kesejahteraan hidup dan  lebih menguntungkan.
Bagaimana agar semua tetap survive....?
            Jika dalam usaha bisnis, semua  pihak  menilai kerjasamanya  saling menguntungkan, maka akan menjadi daya tarik dan dengan mudah akan mendapatkan dukungan , bantuan  serta  perlindungan bagi mereka yang saling bekerjasama. Maka pastikan usaha bisnis industri gula kelapa pada semua pihak harus mampu membangun kerjasama saling menguntungkan, terutama memperlakukan secara fair trade bagi sebanyak mungkin para petani  penderes pengrajin gula kelapa yang selama ini menjadi penopang  utama usaha kecil menengah maupun usaha besar, karena kenyataannya hingga saat ini para petani penderes gula kelapa  selalu dalam posisi bargaining yang lemah, mereka sesungguhnya tidak pernah  merasakan manisnya bisnis  gula kelapa.
            Dengan tulisan ini, ingin menggugah dan meyakinkan bahwa setiap anak bangsa  berhak untuk hidup layak, mempunyai  potensi yang  sangat dahsyat untuk keluar sebagai pemenang dan tidak sekadar bertahan hidup agar tidak mati. Kita akan sama-sama menelaah, berdialog  dengan pikiran dan hati yang  bersih, untuk memperbaiki  kelemahan, bersemangat  untuk  melakukan  empowerment, membangun mitra perubahan dan bersama-sama kita kalahkan para gajah yang  serakah, kemudian kita raih kesuksesan menuju hidup lebih berkeadilan, berperadaban mensejahterakan bagi semua pihak yang terlibat didalamnya. Kita yakin bersama kita....bisa...! Semangat....Sukses...Mulia...!!! Yes...!!!

Artikel Terkait



4 komentar:

Anonim mengatakan...

peran pemerintah sangat penting untuk melindungi para petani dari para tengkulak...

damaiyanti 09.22.149 manajemen syariah

Anonim mengatakan...

Memang seharusnya Sejahteraan petani penderes dan pengrajin gula harus diperhatikan...

Anonim mengatakan...

Memang seharusnya Sejahteraan petani penderes dan pengrajin gula harus diperhatikaN...

Rosa Rita Sri Wiyanti (09.22.115)
Manejemen Syariah

Anonim mengatakan...

Saya sangat tertarik dengan tulisan di blog ini.. kebetulan beberapa kelompok pemuda di desa saya sedang mempunyai impian agar warga di desa kami lepas dari jeratan tengkulak,, semoga tulisan ini bisa menginspirasi pembaca di desa kami. Sekalian sy ijin mengutip tulisan ini,, pageraji.web.id

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | WordPress Themes Review